
Jagung Jakarin, Harapan Baru untuk Petani Lahan Kering di Bali Utara
Buleleng (29/), Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali kembali mengambil langkah strategis dalam mendukung swasembada pangan dengan mengembangkan jagung varietas Jakarin yang toleran terhadap kekeringan di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Penanaman varietas Jakarin seluas 2 hektare ini menjadi solusi konkret atas tantangan pertanian di wilayah beriklim kering dan minim irigasi. Varietas ini dikenal memiliki ketahanan tinggi terhadap cekaman kekeringan, dengan potensi hasil mencapai 9,8 ton per hektare.
Plt. Kepala BRMP Bali, Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP, dalam kegiatan sosialisasi menyampaikan bahwa varietas Jakarin merupakan jagung komposit unggul yang cocok dikembangkan di lahan marginal. “Jakarin tidak hanya tangguh di musim kering, tapi juga produktif dan adaptif terhadap kondisi ekstrem,” jelasnya.
Sosialisasi yang digelar di Desa Bukti ini turut dihadiri oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, Penyuluh Pertanian, Pengawas Benih Tanaman (PBT), serta para Ketua dan anggota Kelompok Tani se-Desa Bukti, khususnya dari Kelompok Tani Ternak (KTT) Kertiwinangun.
Ketua KTT Kertiwinangun, I Made Suparta, menuturkan bahwa biji jagung Jakarin yang kecil sangat cocok sebagai bahan pakan ayam. “Jagung mudanya cocok juga untuk konsumsi. Ke depan hasil panen ini akan kami jadikan benih untuk dikembangkan oleh empat kelompok tani di desa kami,” katanya.
Penyuluh BRMP Bali, I Wayan Sunanjaya, menegaskan pentingnya penggunaan benih bersertifikat dan pemupukan berdasarkan uji hara tanah. Sementara itu, PBT Nyoman Liper mengingatkan soal teknik isolasi lahan sejauh 200 meter guna menjaga kemurnian benih. Ia juga menyarankan agar petani mulai menyiapkan sarana produksi benih seperti gudang, mesin pemipil, dan lantai jemur untuk mendukung skala usaha ke depan.
Langkah ini menjadi titik awal pengembangan jagung varietas unggul adaptif iklim sekaligus mendorong kemandirian benih di tingkat petani.